Kamis, 11 Oktober 2012

Puisi Islamku

Wahai Allah, engkau ciptakan kami dengan rahmatMu,,,
Engkau ciptakan kami dengan kasih sayangMu,,,
sebelum Kau lahirkan kami, aku bersaksi kepadaMu,,,
TIADA TUHAN SELAIN ALLAH
DAN MUHAMMAD ADALAH UTUSAN ALLAH...

bismillahirrahmanirrohim,,,
akhirnya aku lahir di dunia ini, penuh dengan kelemahan diri,,,
hanya Engkau Allah yang maha perkasa, yg menjaga kami hingga mati,,,
Ya Allah, Kau lindungi kami melalui kasih sayang kedua orang tua kami,,,
mengasihi, membesarkan aku hingga aku mengerti tentang ajaran yang Engkau berikan kepada Nabiku,
Muhammad saw...

Ya allah, sempurnakan iman kami, jauhkanlah kami dari segala cobaan,,,
cobaan menimpa kami, cobaan menimpa saudara saudara kami, cobaan kpd keluarga kami,,,
jauhkanlah adzabMu dari anak cucu kami, berikanlah kami rahmat,
syafaat, agar kami bisa menuju jalan yang Engkau ridhoi,,,

kami di dunia, lahir tanpa membawa harta,
akan tetapi kami lahir membawa fitrah,,,
kami mati tidak membawa harta kekayaan,
tapi kami mati insya allah selalu membawa iman,,,
iman dariMu, syafaat dari Rosulku, dan pertolongan akan rahmat yang Kau berikan kepadaku...

Ya Allah, duniaMu menipu kami, duniaMu hanyalah fanah,,,
tidak ada yg bisa bertahan, banyak sekali orang orang menyerah,,,,
menyerah dari cobaanMu, menyerah karena tidak berdaya dan putus asa,,,
seandainya nabiku, seandai Muhammad saw masih hidup,,,
aku ingin melaporkan tentang dunia ini,,,
aku ingin memeluk rosulullah,,,
melepas semua kerinduan terhadap sang nabi,,,

Ya Allah, ampunilah kami, hilangkan dosa kami,,,
bersihkan hati kami dari sifat buruk, dari sifat tamak, sombong dlll...
Ya Allah, kumpulkanlah kami di akhirat kelak dengan orang alim, dengan orang muslim,
dengan rosululah saw....

semoga Engkau mendengar doa kami,
rasa syukur untukMu, tak akan pernah terhenti, hingga nafas ini terhenti....

Minggu, 07 Oktober 2012

Bangkitlah Islamku

Assalamu'alaikum wr.wb

Saudaraku yang di mulyakan oleh allah swt. sejenak mari kita merenungkan masa depan agama kita, merenungkan bagaimana nasib islam kelak setelah berkurangnya penguasa yang adil, penguasa yang alim, penguasa yang bisa memimpin ummatnya hingga kelak di yaumil aakhiroh...

saudaraku yang dicintai allah, jagalah agama kita dari sifat sifat tercela yang di lontarkan oleh orang orang yahudi kepada kita, jagalah islam jangan sampai di hina, dan siapa saja yang menghina islam, maka bela agam islam hingga tetes terakhir darah kita. janganlah kita berdiam diri melihat islam dihina, apalagi nabi kita, nabi yang kita agungkan sepanjang masa yaitu baginda ROSULULLAH SAW. sekarang ini lagi gencar gencarnya nama rosulullah saw di sebutkan, di hina, bahkan di lecehkan martabat beliau sebagai nabi dan rosul, lalu apa pembelaan kita,?? apakah kita harus berdiam diri?? apakah kita cuma bisa menangis??
lalu apa reaksi kalian??

sedangkan dulu baginda baginda rosulullah saw demi majunya islam, beliau memeprtaruhkan nyawanya, hingga beliau tidak makan, tidak minum, beliau terluka, beliau kehausan, hingga akhirnya beliau saw wafat meninggalkan kita semua, apakah tidak sedih hati kita kehilangan pemimpin akhir zaman?? :(
sahabatku yang di cintai allah, kami bukanlah mengajarkan menentang, tapi kami mengajarkan birokrasi, mengajarkan akidah, serta mengajarkan semangat bagi kita semua, mari bangun sahabatku, mari bangun, islam kini terpuruk sekali, sudahkah kita merasa merdeka??

sahabatku, janganlah berpangku tangan, tunjukkan bakat kalian, mari kita berlomba lomba menuju kebaikan, jalan menuju penerangan.

jika sudah terjadi kejadian perang, lalu apa persiapan kita??
sudahkah kita mampu menghadapi semua ini sahabatku, kelak islam akan terpojokkan, kemudia ada dari bangsa kita yang menyerukan semangat akan perjuangan, kita lalu bangkit, hingga akhirnya kita bisa meraih kemenangan.

sahabatku yang di mulyakan allah, mari kita banyak tingkatkan iman dan ibadah kita, sehingga kelak kita benar bisa menghadapi ancaman ini, dan mudah mudahan kita selalu di lindungi allah hingga ajal menjemput kita, hingga kita menuju alam barzah, sampai kita kelak bertemu dengan baginda rosulullah saw, sehingga kita kelak di akui sebagai ummat beliau saw dan di ajak masuk kedalam surganya allah swt. aamiin aamiin ya robbal alamiin.

wassalamu'alaikum wr.wb.

Kamis, 04 Oktober 2012

Gambar adalah Jalan menuju Syirik

Nabi SAW telah melarang menggambar sesuatu yang memiliki ruh (jiwa)..
sebab syirik yang pertama kali terjadi ialah di sebabkan karena gambar dan memajangnya...
yakni dahulu kala pada zamannya nabi nuh as, terdapat orang orang shalih ketika meninggal dunia, kaumnya sangat sedih atas kematian mereka. lalu setan membisikkan kepaa mereka "DIRIKANLAH PATUNG PATUNG PADA TEMPAT YANG MEREKA PERNAH MENGADAKAN PERTEMUAN DISANA, DAN NAMAILAH PATUNG PATUNG TERSEBUT DENGAN NAMA NAMA MEREKA."
Orang orang itupun melaksanakan bisikan setan tersebut, tetapi patung patung mereka ketika itu belum di sembah. Hingga setelah orang orang mendirikan patung itu meninggal dunia dan ilmu agama di lupakan orang, barulah PATUNG PATUNG tadi di sembah. (HR.Bukhari)

Ketika allah mengutus nabi nuh as. ia melarang syirik tersebut yang di sebabkan patung patung yang didirikan, namun kaum kaumnya enggan menerima dakwahnya. bahkan tetap bersihkeras menyembah patung patung yang didirikan tersebut yang kemudian berubah menjadi berhala berhala.
allah swt berfirman :
"dan mereka (kaum nabi nuh) berkata "JANGANLAH SEKALI KALI KAMU MENINGGALKAN (PENYEMBAHAN) TUHAN TUHAN KAMU DAN (TERUTAMA) JANGANLAH KAMU SEKALI KALI MENINGGALKAN (PENYEMBAHAN) WADD, SUWA', yaguts, ya'uq, maupun Nasr".(Nuh:23)

itulah nama nama orang besar (shalih) yang di gmabar dengan bentuk mereka sebagai media untuk mengenang dan mengagungkan mereka. maka lihatlah akibat dari patung patung peringatan dalam hal menyekutukan allah, juga di benci makhlukNya. ini juga menunjukka kepada kita betapa bahayanya masalah gambar dan mendirikan patung patung meski tidak di sembah bahkan malah di jadikan hiasan di dalam rumah.
karena itulah nabi SAW melaknat para perupa (tukang gambar), mengabarkan bahwa mereka adalah orang orang paling berat siksaannya pada hari kiamat, memerintahkan agar gambar gambar itu di hancurkan , juga menyatakan bahwa malaikat tidak akan masuk kedalam rumah yang di dalamnya terdapat gambar gambar.
sema itu karena kerusakan serta besarnya bahaya bahaya yang di timbulkan terhadap ummat dalam hal akidah mereka.

gambar gambar itu hukumnya sama saja baik untuk sekedar gambar gambar kenangan atau patung patung peringatan dalam tempat tempat pertemuan, di lapangan atau taman taman.
semuanya itu haram menurut syariat, karena itu adalah sarana menuju syirik dan rusaknya akidah. jika orang orang kafir saat ini melakukan pekerjaan tersebut, itu adalah karena mereka tidak memiliki akidah yang semestinya mereka jaga. karena itu umat islam tidak boleh menyerupai dan ikut andil dengan mereka dalam pekerjaan ini untuk menjaga akidah mereka yang merupakan kekuatan dan kebahagiaan mereka.


Sabtu, 28 Juli 2012

Tiga jalan menuju surga




Dari Abdullah bin Salam ra, Rasulullah SAW.bersabda: “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan (kepada orang yang membutuhkannya), dan shalatlah kalian di saat manusia tertidur dikegelapan malam, maka kalian akan masuk surga dengan selamat." (HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Darimi)

Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW menginformasikan kepada kita tiga jalan menuju surganya Allah SWT dengan selamat. Ketiga hal tersebut adalah :

1. Menyebarkan Salam

Memberikan atau mengucapkan salam merupakan salah satu syi’ar Islam dan juga sunnah Rasulullah SAW. Bahkan dalam salah satu haditsnya beliau menggambarkan bahwa salam merupakan cara paling efektif untuk menumbuhkan rasa ukhuwwah Islamiyah dan cinta sesama muslim. Dan ternyata di samping segala keutamaannya, menyebarkan salam juga dapat mengantarkan seseorang pada pintu surga yang senantiasa menjadi idaman setiap orang yang beriman. Mengucapkan salam juga dapat menghilangkan rasa ‘ketidaksukaan' seorang muslim terhadap muslim lainnya. Mengucapkan salam juga bisa mengobati rasa rindu seorang muslim terhadap muslim yang lainnya. Mengucapkan salam juga dapat mengantarkan sebuah masyarakat menjadi masyarakat Islami, mengantarkan sebuah bangsa menjadi bangsa yang madani. Karena salam juga berarti perdamaian dan kesejahteraan.

2. Memberi Makan kepada yang Membutuhkan

Memberikan makan merupakan gambaran yang baik tentang ciri masyarakat yang islami. Di mana setiap anggota masyarakat saling memiliki rasa keterikatan dan persaudaraan, sehingga setiap orang tidak rela manakala ada saudara atau tetangganya kelaparan dan kesusahan. Memberi makan ini tidak harus berupa makanan.Namun dapat juga berupa bantuan lain berupa pertolongan, bantuan keuangan, dsb. Memberi makan ini juga implikasi dari sunnah Rasulullah SAW. yang lainnya yaitu “tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah." Dan insya Allah orang yang suka memberi, Allah akan gantikan dengan yang lebih baik lagi, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

3. Shalat di Keheningan Malam

Hal ketiga yang digambarkan oleh Rasulullah SAW. agar seseorang dapat mencapai gerbang surga dengan selamat adalah shalat dikeheningan malam. Shalat dikeheningan malam, terutama di saat-saat manusia sedang terlelap dengan mimpinya, merupakan gambaran nyata kecintaan seorang hamba terhadap Allah SWT. Saat-saat tengah malam merupakan saat-saat yang paling berat untuk meninggalkan tempat tidur menuju tempat wudhu guna mensucikan jiwa menghadap Allah SWT. Dan saat-saat seperti inilah waktu yang paling efektif untuk mengisi ruhiyyah dengan pancaran keimanan dari Allah SWT. Bahkan begitu berharganya waktu seperti ini, salah seorang ulama mengistilahkannya dengan Ad-Daqoiq al-Gholiyah (detik-detik yang sangat mahal). Karena di saat inilah, Allah membuka lebar-lebar para hamba yang memohon kepada-Nya. Wallahu a’lam bis Showab.

Minggu, 26 Februari 2012

Menjaga Amanah Allah SWT

Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 27)
Sebab-sebab turunnya ayat ini ada beberapa versi, antara lain riwayat dari Al-Kalbi, bahwa Abu Lubabah Bin Abdul Mundzir diutus oleh Nabi SAW pada Bani Quraidzah (sebuah suku Yahudi Madinah yang telah melanggar perjanjian waktu perang Khandak), sebab dia selama ini adalah sahabat baik dari suku tersebut. Dia juga menitipkan harta dan anak-anaknya pada Bani Quraidzah.

Setelah bertemu dengan para pemuka Yahudi itu, dia sampaikan usulan Nabi SAW agar mereka menyerah pada Sa’ad bin Mu’adz yang diperintah Nabi SAW untuk menangani kasus mereka. Lalu pemuka Yahudi bertanya, “Jika mereka turun, apa kira-kira hukuman yang dijatuhkan pada mereka”. Lalu dengan tidak pikir panjang Abu Lubabah menggesekkan tangan ke lehernya, mengisyaratkan akan dibunuh semua. Kelancangan Abu Lubabah itulah yang ditegur oleh ayat di atas.

Setelah turun ayat ini, rasulullah SAW memanggil isteri Abu Lubabah dan bertanya, “Apakah Abu Lubabah tetap mengerjakan shaum dan shalat. Dan adakah dia mandi junub setelah bersetubuh?” Isterinya menjawab, “Dia shaum, shalat dan mandi junub, bahkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya”.

Nabi bertanya demikian, karena meragukan keimanannya, sehingga isterinya ditanya ditanya tentang kehidupannya, apakah dia Islam atau munafiq. Isterinya menjawab pasti bahwa dia shaum, shalat dan setelah bersetubuh dia tetap mandi junub. Ini menunjukkan keimanannya baik. Tapi ia telah berkhianat, lancang dan membuka rahasia, yang merupakan perbuatan orang munafiq.

Abu Lubabah memang bukan orang munafiq, tetapi karena kelancangannya dia telah dicap sebagai penghianat. Setelah turun ayat ini, Abu Lubabah merasa sangat menyesal, sebab Allah sendiri telah menuduhnya sebagai pengkhianat, kemudian dia segera bertaubat.

Menurut riwayat Qotadah dan Az-Zuhri, taubatnya itu lain sekali. Dia bersumpah untuk tidak makan dan minum, sampai diberi ampun oleh Allah. Kemudian dia mengikatkan diri di tonggak masjid sampai sembilan hari, tidak makan dan tidak minum sampai jatuh pingsan.

Setelah Allah menerima taubatnya, beberapa orang datang memberitahu bahwa Allah telah menerima taubatnya dan mereka hendak melepas ikatannya. Tetapi Abu Lubabah bersumpah bahwa dia tidak mau dilepas kecuali oleh Rasulullah SAW. Beliau pun melepas ikatannya. Setelah bebas Abu Lubabah berkata, “Ya Rasulullah, saya bernadzar untuk mensedekahkan seluruh harta saya”. Beliau menjawah, “Jangan semuanya, cukup sepertiga saja”.

Walaupun ayat ini turun mengenai Abu Lubabah, tetapi maksudnya umum. Ayat ini menjadi peringatan keras bagi umat Islam untuk teguh dan setia dalam memegang amanat. Tak ada artinya shalat, puasa taat beribadah apabila seseorang tidak setia kepada amanah.

Kata amanah mempunyai akar kata yang sama dengan kata iman dan aman, sehingga mukmin berarti beriman dan mendatangkan keamanan, juga memberi dan menerima amanah.

Oleh para ulama amanat itu dibagi menjadi 3 (tiga) :

1. Amanat manusia pada dirinya sendiri.

Menurut Ar-razi, termasuk dalam hal ini adalah amanat dalam memilih yang baik bagi dirinya untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Termasuk menuntut ilmu, bermata pencaharian, tidak menganggur, menjaga kesehatan, berobat kalau sakit, menjaga diri dari penyakit menular dan segala hal yang merusak tubuh.

2. Amanat terhadap sesama manusia.

Termasuk menyampaikan kiriman pada yang berhak, menyimpan titipan sampai yang punya datang meminta, menyimpan rahasia, menjaga hubungan silaturahim, mentaati undang-undang, memelihara keamanan rakyat dan sebagainya.

3. Amanat manusia dari Tuhannya.

Amanat inilah yang disinggung dalam firman Allah. “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan memikulnya dan merasa berat, dan dipikul amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan bodoh”. (QS. Al-Hasyr: 72)

Menurut Al-Qaffal, ayat ini hanya perumpamaan, yang ditekankan di sini ialah perhatian kita terhadap amanat yang Allah letakkan di atas pundak manusia.

Al-Qurtubi menyalin dalam tafsirnya, “Ini adalah kata majaz atau kiasan. Langit, bumi dan gunung-gunung merasa berat memikul (apalagi manusia), sebab itulah manusia hendaknya berhati-hati”.

Ada beberapa pendapat ulama tentang maksud amanah pada ayat tersebut, yaitu : Agama, hal-hal yang difardlukan, batas-batas yang ditentukan oleh Allah, taat kepada Allah, shalat, puasa, wanita yang diamanati menjaga kehormatannya, dan mandi janabat.

Mengomentari pendapat-pendapat ini, Ibnu Katsir berkata, “Semua pendapat ini tidak bertentangan satu sama lain, bahkan semua kembali pada satu titik persamaan bahwa amanat ialah semua pembebanan hukum, dan menerima beban itu dengan melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan dengan segala konsekuensinya. Jika ia melaksanakan beban itu, diberi pahala dan ganjaran, sebaliknya, jika ia tinggalkan, ia akan dihukum dan disiksa”.

Dalam kehidupan sehari-hari, amanat Allah kepada manusia itu antara lain :

1. Ilmu pengetahuan yang Allah berikan pada manusia. Amanah berupa ilmu ini harus kita tunaikan dengan mengamalkan dan mengajarkannya pada orang lain. Rasulullah SAW mengecam keras orang yang berkhianat dalam hal ilmu tersebut. Dalam sebuah hadits beliau bersabda : “Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu pengetahuan, lalu menyembunyikannya, niscaya dia akan dikekang di hari kiamat dengan kekangan yang terbuat dari api neraka.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud)

2. Pekerjaan atau usaha tempat kita mencari rizki adalah amanat Allah yang harus ditunaikan dan dipelihara sebaik-baiknya dengan menepati waktu dan menjaga kejujuran. Jadi menyia-nyiakan waktu dalam tugas kerja ialah khianat. Begitu juga korupsi, menyalahgunakan jabatan, manipulasi data dan sebagainya adalah khianat. Kalau semua pegawai jujur di dalam menunaikan amanat mereka, pastilah suatu bangsa akan maju pesat dan rencana pembangunan akan berjalan lancar sehingga target yang telah ditentukan akan mudah tercapai.

3. Isteri atau suami adalah amanat Allah, oleh karena itu masing-masing harus memelihara satu sama lain. Suami harus memelihara hak-hak isteri, seperti memberinya nafkah dan membimbing agamanya. Sebaliknya isteri harus memelihara hak-hak suami, seperti mentaati dan melayani sebaik-baiknya.

4. Anak yang telah dikaruniakan Allah pada kita adalah amanat. Untuk memelihara amanat ini orangtua harus menunaikan hak-hak anak dengan sebaik-baiknya. Abul Hasan meriwayatkan bahwa suatu hari seseorang bertanya pada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, apakah hak anakku terhadapku?” Nabi menjawab, “Engkau baguskan nama dan pendidikannya, lalu kau tempatkan ia di tempat yang baik”.

5. Harta, rumah, pakaian dan semua yang Allah izinkan untuk kita adalah amanah. Semuanya harus kita tunaikan haknya dengan dikeluarkan sedekah dan zakatnya serta kita rawat dan pelihara dengan baik.

Apabila semua amanah tersebut kita tunaikan maka kita akan memperoleh kekayaan rohani yang tak ternilai banyaknya.

Rasulullah SAW bersabda :
“Empat perkara yang jika engkau pelihara baik-baik, kayalah engkau walaupun banyak kemegahan dunia yang tidak engkau capai, yaitu: Memelihara amanat; Berkata jujur; Perangai yang baik; Mengendalikan kerakusan makan.” (HR. Ahmad dari Abdullah bin ‘Amr)

New Search